Fadli Zon: Terlalu Mentah Jika Duetkan Prabowo-Puan di Pilpres 2024
BLKN NEWS ■ Pemilu Presiden 2024 masih jauh untuk diselenggarakan. Namun, meski begitu, sudah banyak pihak yang membicarakan, siapa sosok yang pantas untuk menjadi pemimpin di negeri ini.
Beragam skenario pun muncul. Sempat terdengar kabar, bahwa ada pihak yang ingin mengusung kembali Prabowo Subianto sebagai calon presiden dengan pendamping Puan Maharani. Munculnya rumor ini, membuat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon angkat berbicara.
Fadli menilai, masih terlalu mentah membuat skenario Prabowo Subianto akan dipasangkan dengan putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yakni Puan Maharani untuk Pemilu Presiden 2024. Meskipun, dalam politik apapun bisa saja terjadi.
"Sejauh yang saya lihat, skenario sekarang ini masih terlalu mentah. Ini tahun 2020, dan 2024 itu masih 4 tahun lagi. Jadi masih terlalu jauh," kata Fadli dikutip dari Youtube pada Rabu, 8 Juli 2020.
Apalagi, Fadli mengatakan semua tidak tahu apa yang akan terjadi pada minggu dan bulan depan. Sebab, situasi pandemik global virus corona COVID-19 seperti ini juga tidak ada yang bisa memprediksi, apa yang bakal terjadi ke depannya.
"Saya kira pasca pandemik ini akan mempunyai dunia baru, dan mengubah politik kita," ujar Ketua BKSAP DPR RI ini.
Namun, ia memahami skenario-skenario seperti itu muncul di kalangan politisi merupakan hal yang biasa terjadi. Sebab, dalam politik itu banyak kejutan. Misalnya, siapa yang memperkirakan bahwa dari Presiden Soekarno (Bung Karno) akan tiba kepada Soeharto.
"Kemudian Pak Harto ke Pak Habibie, dari Pak Habibie ke Gus Dur (Abdurrahman Wahid), meski secara politik PDIP menang tapi kok bisa Gus Dur yang jadi Presiden. Kemudian Bu Megawati dan Pak SBY serta sekarang Pak Jokowi juga tidak terduga," jelas dia.
Akan tetapi, Fadli kalau mau berandai-andai tentu saja tidak tahu apa yang akan terjadi apalagi masih terlalu pagi bahas soal Pemilu Presiden 2024 sekarang.
Menurut dia, perlu dilihat juga ke depan apakah masih tetap berada dalam generasi Prabowo, Joko Widodo (Jokowi) atau generasi yang lebih muda.
"Kita tidak pernah tahu ke depannya. Jadi yang saya lihat mari kita cari pemimpin-pemimpin yang terbaik bagi bangsa ini, karena Indonesia luar biasa strategisnya dan kekayaannya," tandasnya. (VN)