Pasca Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Solok JFP - Chandra ke KPU, Ada Kejadian Aneh
KABUPATEN SOLOK, BLKNNEWS.COM - Pasca pendaftaran pasangan Bakal Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu (JFP) dan H. Candra S.HI yang disingkat dengan (JUARA) bersama loyalis dan simpatisan nya ke Kantor Komisi Pemilihan Umum KPU Kabupaten Solok yang beralamat di Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Rabu (28/08/2024), ada penampakan aneh tapi nyata oleh para awak media dan orang-orang yang hadir pada saat pendaftaran JFP - Chandra.Penampakan aneh tersebut, diantara 500 orang lebih yang mengantarkan JFP - Chandra untuk mendaftar ke Kantor KPU sebagai Calon Kepala Daerah, ada salah satu Tokoh Politik dan juga sebagai Kader terbaik Partai Amanat Nasional Kabupaten Solok. Kader terbaik tersebut bernama Faizal Chan yang berdomisili di Nagari Salayo Tanang Bukit Sileh, Kecamatan Lembang Jaya. Dirinya pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Solok periode 2019-2024 dari Fraksi PAN.
Melihat hal aneh tersebut, awak media ini mencoba mendekatinya secara perlahan-lahan, setelah sampai di dekatnya, pihak media ini mencoba melakukan wawancara khusus dengan nya terkait dengan kehadirannya ikut mengantarkan Jon Firman Pandu, SH dan Ustad H. Chandra, SH, I mendaftar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Solok ke kantor KPU. Padahal Partai Amanat Nasional (PAN) tidak ikut jadi partai pengusung JFP - Chandra..!
Menanggapi pertanyaan demi pertanyaan tersebut, Faizal Chan Mantan Anggota DPRD Kabupaten Solok periode 2019-2024 dari Fraksi PAN tersebut mengungkapkan bahwa memang benar saya adalah salah satu kader Partai Amanat Nasional dan pada hari ini ikut mendampingi Jon Firman Pandu dan Ustad Chandra untuk mendaftar ke kantor KPU dalam rangka pencalonannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Solok di periode 2025-2030 mendatang. Hal ini dilakukan adalah bentuk sikap politik saya dalam memilih pemimpin yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Solok di masa mendatang, ungkapnya.
Lebih lanjut, Faizal Chan memaparkan bahwa bentuk sikap politik saya ini bukan tanpa alasan, kenapa saya lebih memilih pasangan Jon Firman Pandu dan Ustad Chandra untuk di dukung pada Pemilihan Nasional Serentak 2024 ini, padahal mereka berdua tidak di usung oleh Partai tempat saya bernaung..! Kenapa saya tidak bersikap untuk memilih dan mendukung Emiko Epyardi Asda dan Irwan Afriadi sebagai calon yang di usung oleh Partai saya sendiri yakni Partai Amanat Nasional (PAN)..? Tentu ada alasannya yakni, bagi saya hanya JFP dan Chandra yang mampu untuk menyatukan seluruh elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Solok ini karena, bagi dirinya JFP dan Chandra adalah sosok pemimpin yang tidak membeda-bedakan status sosial orang di tengah-tengah masyarakat, hal ini di buktikan ketika mereka turun ke 74 Nagari yang ada di wilayah Kabupaten Solok. Semua masyarakat dirangkulnya, baik itu statusnya sebagai petani, pedagang, buruh, kaya, miskin, pejabat dan rakyat biasa, semua di sapa nya dengan baik dan dihargai sebagaimana mestinya.
Kemudian, Faizal Chan juga menjelaskan bahwa Kabupaten Solok saat ini tidak baik-baik saja, banyak hal yang harus dilakukan perubahan melalui tangan dingin Jon Firman Pandu dan Ustad Chandra tehadap fenomenal-fenomenal yang terjadi selama kepemimpinan 3 tahun belakangan ini, mulai dari pemberhentian Wali nagari yang tidak sesuai dengan UU, sempat terjadi demo besar-besaran oleh masyarakat di depan Kantor Bupati dan di halaman Kantor DPRD Kabupaten Solok. Kemudian pembagian kue pembangunan tidak merata di 74 Nagari, bagi Wali-wali Nagari yang tidak turut perintah sesuai dengan keinginan, dilakukan intimidasi (kabar petakut) dan hampir sebagian besar para ASN, Pejabat sampai ke perangkat Nagari bekerja dirudung dengan ketidaknyamanan dan di hantui rasa ketakutan. Hal ini disebabkan karena, kuatnya tekanan intervensi terhadap diri mereka, dan masih banyak lagi hal-hal lainnya. Mungkin hampir dari seluruh masyarakat sudah tahu bagaimana situasi dan kondisi Kabupaten Solok saat ini, terangnya.
Tentu, menurutnya hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus dan berlanjut di daerah Kabupaten Solok yang sama-sama dicintai ini, sebab, yang akan jadi korban dari semua prilaku pemimpin yang tidak berpihak kepada rakyat itu tetap masyarakat, kalau bagi pejabat, baik itu eksekutif maupun legislatif dan para pejabat yang ada di pemerintahan tidak akan terlalu berpengaruh, karena mereka di gaji dan dibiayai hidupnya oleh negara.
Selain itu, Faizal juga menerangkan bahwa kehadirannya pada saat pendaftaran pencalonan JFP dan Chandra ke kantor KPU sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Solok, mungkin kelihatan aneh bagi kawan-kawan yang ada di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai-partai lainnya serta bagi masyarakat, tetapi, bagi saya pribadi ini bukan suatu hal yang aneh, sebab, Partai Amanat Nasional itu lahir dari rahim Reformasi 1998 yang menjunjung tinggi hak-hak berdemokrasi tanpa ada intervensi dan intimidasi kepada setiap warga masyarakat, setiap warga negara di beri kebebasan dalam menentukan sikap dan pilihannya, kalau tidak sesuai dengan hati nurani maka, harus ada upaya perlawanan terhadap ketidakadilan dan kezaliman serta keserakahan seperti pasca Reformasi 1998 silam yang di gagas oleh pendiri PAN bapak Amin Rais salah satu tokoh Reformasi bangsa Indonesia.
Ditambahkan oleh Faisal Chan untuk mewujudkan keadilan, kesejukan dan kedamaian bagi seluruh masyarakat Kabupaten Solok hanya ada di pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Solok JFP dan Chandra, karena bagi dirinya hanya Jon Firman Pandu dan Ustad Chandra sosok yang ideal untuk memimpin Kabupaten Solok lima tahun kedepan. Melalui media ini dirinya berpesan dan berharap kepada masyarakat Kabupaten Solok, pilihlah pemimpin yang mampu membawa kita ke dalam kesejukan dan kedamaian karena, apapun yang akan direncanakan dan dilakukan serta dikerjakan tanpa, ada kesejukan dan kedamaian dalam diri kita mustahil rasanya dari setiap rencana akan terlaksana dengan baik serta sesuai dengan harapan bersama, apalagi untuk membangun daerah Kabupaten Solok yang begitu luas ini tanpa, di mulai dengan sejuk dan damai maka tidak akan tercipta kebersamaan dan kekompakan. Untuk membangun daerah sangat diperlukan kebersamaan, kekompakan dan persatuan antar sesama, baik itu antara pimpinan dan bawahan, antar kelompok yang satu dengan kelompok lainnya seperti, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, Pemuda dan Pemudi beserta tokoh-tokoh lainnya yang ada ditengah-tengah masyarakat. (Andar MK)