-->
News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

PDIP Berkoalisi dengan PKS pada Pilkada 2024, Padahal Sebelumnya Tidak Pernah, Begini Tanggapan Menohok Zamroni..!!

PDIP Berkoalisi dengan PKS pada Pilkada 2024, Padahal Sebelumnya Tidak Pernah, Begini Tanggapan Menohok Zamroni..!!

KABUPATEN SOLOK, BLKNNEWS.COM, Melihat dan mengamati dinamika politik di Daerah Kabupaten setelah pendaftaran bakal calon Bupati dan wakil bupati Solok yang di buka pada tanggal 27-29 Agustus kemarin oleh KPU Kabupaten Solok. Tercatat ada tiga pasang bakal calon diantaranya, Jon Firman Pandu, SH berpasangan dengan Ustadz H. Chandra, SH. I, di usung oleh Partai Gerindra, PKS dan Partai PDIP. Kemudian Hj. Emiko, SP berpasangan dengan Irwan Afriadi (Irwan Sangir), di usung oleh PAN, Partai Nasdem dan Partai Golkar sert Partai Hanura. Selanjutnya, H. Budi Satriadi, S. KM. MM (Budi Global) berpasangan dengan H. Dr. Hardinalis Kobal, SE. MM, di usung oleh Partai Demokrat, PPP dan Partai Non Parlemen (Partai Ummat, PSI, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Perindo) pada Pemilihan Nasional Serentak 2024 ini.

Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pihak KPU Kabupaten Solok kepada para awak media pada saat-saat pendaftaran, bahwasanya ketiga pasang bakal calon tersebut, selanjutnya di fasilitasi oleh pihak penyelenggara untuk mengikuti proses tahapan pencalonan sesuai dengan PKPU nomor 8 tahun 2024 dengan mengikuti rangkaian proses tahapan pencalonan seperti Pemeriksaan kesehatan di RS Unand Padang dan Verifikasi faktual serta penelitian terhadap berkas syarat yang telah diserahterimakan kepada pihak penyelenggara, sampai kepada penetapan calon pada tanggal 22 September dan pengundian nomor urut pada tanggal 23 September 2024 oleh pihak KPU Kabupaten Solok nantinya.

Nah.. Berdasarkan data dan fakta diatas. awak media ini, mencoba mengurai suatu fakta kejadian yang tidak lazim terjadi pada Pilkada sebelumnya, yakni tentang Koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Jon Firman Pandu dan Ustadz Chandra maju sebagai kandidat Bakal calon Bupati dan wakil Bupati Solok periode 2025-2030 mendatang. Sama-sama diketahui bahwa Jon Firman Pandu adalah Kader, juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Solok dan Wakil Bupati Solok periode 2020-2024, pernah juga menjabat Anggota DPRD 2014-2019 dan pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Solok periode 2019-2024 sebelum di gantikan oleh Dodi Hendra pasca pencalonan dirinya sebagai Wakil Bupati Solok pada pilkada 2020 lalu. Sedangkan H. Ustadz Chandra sendiri adalah Kader setia PKS, pernah menjadi Tenaga Ahli selama 1 dekade dan menjadi Sesprinya Gubernur Sumbar saat ini Buya H. Mahyeldi Ansharullah.

Menelisik Koalisi PDIP dengan PKS pada Pemilihan Nasional Serentak 2024 ini, awak media ini melakukan wawancara eksklusif dengan Ketua DPC PDIP Kabupaten Solok yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Solok 2 periode 2014-2019 dan 2019-2024 yang bernama (Zamroni, SH) di salah satu Cafe di Daerah Kota Solok, Sabtu, 31/08/2024.

Dalam wawancara tersebut, Zamroni yang ditunjuk dan di percaya sebagai Ketua Koalisi dan Team pemenangan JFP - Chandra pada Pilkada Serentak 2024 ini, dicerca dengan pertanyaan-pertanyaan pro dan kontra terhadap fenomena serta dinamika politik yang sedang terjadi di akhir-akhir belakangan ini di Kabupaten Solok, diantaranya ;

Kenapa PDIP berkoalisi dengan PKS untuk mengusung Jon Firman Pandu dan Ustadz Chandra sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Solok pada Pilkada 2024 ini..? Padahal pada pilkada sebelumnya tidak terjadi hal seperti ini..! Kenapa pada Pilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, PDIP sendiri mengusung pasangan Capt. H. Epyardi Asda dan Ekos Albar..! Kenapa tidak selaras dengan Pilihan Bupati Solok yakni mendukung Hj. Emiko Epyardi Asda dan Irwan Afriadi (Irwan Afriadi)..? Tentu hal ini menjadi tanda tanya bagi banyak masyarakat Kabupaten Solok khususnya.

Menyikapi dan menjawab pertanyaan tersebut, Zamroni mengungkapkan bahwa alasannya untuk berkoalisi dengan PKS untuk mengusung JFP - Chandra di pilkada tahun 2024 adalah berdasarkan hasil dari keinginan sebagian besar tokoh-tokoh masyarakat dan keinginan dari masyarakat klas bawah (akar rumput) yang berada di 74 Nagari di Kabupaten Solok. Menurut Tokoh dan sebagian besar masyarakat Kabupaten Solok dari informasi yang dikumpulkannya, bahwa masyarakat menginginkan pemimpin yang mampu membawa "Kesejukan dan Kedamaian" Di pemerintah selanjutnya guna, keberlanjutan serta keberlangsungan hidup mereka di masa yang akan datang. Diungkapkan Zamroni yang mampu untuk mewujudkan hal tersebut hanyalah ada pada diri JFP - Chandra sebab, sudah sama-sama disaksikan dan dilihat selama JFP menjabat sebagai Wakil Bupati Solok, walaupun tidak di fungsikan sebagaimana mestinya oleh Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda dalam menunaikan janji-janji politiknya kepada masyarakat pada pilkada tahun 2020 lalu tetapi, JFP tetap tenang dan terus menyapa masyarakat Kabupaten Solok dengan turun langsung ke Nagari-Nagari yang ada di wilayah kerjanya dengan cara merangkul seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan status sosial mereka. Selain itu yang membuat takjub, JFP tidak mau berkonflik dengan Epyardi Asda. Dia tetap menghargai dan menghormati Capt. H Epyardi Asda sebagai Bupati Solok di hadapan seluruh masyarakat Kabupaten Solok, tambah Zamroni.

Dilanjutkan Zamroni, teruntuk bagi H. Ustadz Chandra sendiri, selain punya pengalaman dibidang pemerintahan, beliau adalah seorang Ustadz yang agamais, melambangkan kedamaian sesuai dengan nawacita agama yang diturunkan kepada rasulnya Nabi Muhammad SAW yakni agama yang rahmatan lil'alamin bagi semua umat.

Nah.., berdasarkan dari aspirasi masyarakat tersebut lah, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Solok menetapkan sikap dan pilihannya bersama PKS dan Partai Gerindra untuk mengusung Jon Firman Pandu dan H. Ustadz Chandra sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Solok setalah ditetapkan oleh KPU nantinya. Tidak hanya saja itu lanjut Zamroni, PDIP ini adalah Partai yang di besarkan oleh Wong Cilik atau masyarakat kecil sesuai dengan apa yang di Kampanyekan terus menerus oleh Ketua Umum PDIP Ibuk Megawati Sukarno Putri di setiap pertemuan dengan para kader, loyalis dan simpatisan serta masyarakat Indonesia. Tentu, sesuai dengan hal tersebut, kita harus tampung dan penuhi  keinginan masyarakat terhadap apa yang di butuhkan kepada calon-calon pemimpinnya di masa depan, demi kesejahteraan kehidupan mereka, jelasnya.

Untuk kepemimpinan di Kabupaten Solok selama 4 tahun lebih kurang ini, dijelaskan Zamroni, bahwa banyak fenomena yang terjadi, mulai dari Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda dengan Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu tidak saling melengkapi dan tidak bekerjasama dengan baik dalam membangun daerah. Hal ini nampak jelas oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Solok. Salah satunya dalam pemasangan Baliho dari setiap kegiatan dan acara-acara besar yang diangkat oleh pemerintah, yang terpampang foto dalam Baliho tersebut hanya antara Bupati Solok Epyardi Asda dengan Ketua TP PKK Kabupaten Solok Hj. Emiko Epyardi Asda yang notabenenya adalah istrinya sendiri, yang bakal ikut berkontestasi di pilkada tahun ini, tidak hanya itu saja dalam setiap kerja-kerja pemerintah yang lebih mendominasi sebagai Kepala Daerah hanyalah Bupati saja tanpa melibatkan dan memberi ruang kepada Wakilnya, padahal secara undang-undang dan regulasi yang di sebut dengan kepala daerah adalah Bupati dan Wakil Bupati, bukan Bupati saja, tetapi bagi Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu yang saat ini sudah mendaftar ke KPU untuk maju sebagai Kepala daerah bersama Ustadz Chandra tidak mau menuntut apa-apa kepada Bupati Solok, bukan JFP tidak mampu untuk melakukan hal tersebut tetapi, tipikal JFP tidak mau berkonflik, JFP ingin Kabupaten Solok itu Sejuk dan Damai, paparnya. 

Kemudian, masih banyak lagi, seperti masalah kebijakan yang hanya terkesan berpihak kepada kelompok dan golongan tertentu saja, masalah pembangunan baik itu dibidang infrastruktur dan lain sebagainya dinilai kurang berkeadilan, tambah lagi, sebagian besar ASN, THL sampai ke tingkat Nagari (Wali Nagari dan Perangkatnya) kurang profesional dalam bekerja disebabkan, karena kuatnya intervensi dan intimidasi terhadap mereka, tambah Zamroni.

Lebih lanjut, Zamroni menanggapi dukungan PDIP terhadap Capt H. Epyardi Asda - Ekos Albar untuk maju di kontestasi Pilgub Sumbar. Persolaan dukungan tersebut berada di genggaman kepengurusan DPD PDIP Sumbar dan DPP, kalau dirinya hanya punya kewenangan di tingkat DPC PDIP Kabupaten Solok, siapa yang pantas dan layak untuk memimpin Kabupaten Solok periode 2025-2030 nanti, itu baru tanggungjawab dirinya bersama kader dan kepengurusan lainnya, jelasnya.

Kemudian, pertanyaan kedua dilontarkan kepada Zamroni sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Solok sekaitan hubungan emosional nya dengan Bupati Solok Capt H. Epyardi Asda dan Istrinya Hj. Emiko Epyardi Asda bagaimana saat ini ..!! 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Zamroni sembari tersenyum manis menjawab bahwa hubungannya dengan bapak Epyardi Asda dan istrinya Hj. Emiko secara pribadi baik-baik saja, tidak ada persolaan, entah bagi beliau ada masalah dengan dirinya, saya kurang mengetahuinya juga, jawabnya. Dikatakannya, Zamroni yang jelas dukungan PDIP terhadap JFP - Chandra ini tidak lain tidak bukan hanyalah demi Kesejukan dan Kedamaian Kabupaten Solok. Kita sudah lelah dengan konflik, saling caci, saling hina, saling fitnah dan lain sebagainya yang tidak berkesudahan selama 4 tahun lebih kurang ini, kita ingin memutus mata rantai tersebut, tegasnya sembari mengakhiri jawabannya. (Andar MK)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.